
Jangan tertipu! Temukan 3 HP terbaik 2025 yang ternyata paling mengecewakan. Review jujur tentang smartphone flagship yang overhyped dan tidak worth it untuk dibeli
HP terbaik yang dipromosikan brand-brand besar ternyata nggak selalu sebagus yang diklaim! Tahun 2025 ini banyak banget smartphone flagship yang overhyped tapi realitanya zonk abis. Sebagai tech enthusiast yang udah nyoba puluhan HP, gue bakal bongkar 3 HP yang diklaim sebagai HP terbaik tapi sebenernya paling mengecewakan di tahun ini.
Jangan sampai lo ketipu marketing gimmick yang bombastis tapi performa actual-nya bikin nyesel! Mari kita bahas satu per satu kenapa HP-HP ini masuk blacklist gue.
iPhone 15 Pro Max: HP Terbaik yang Overpriced dan Overhyped
Siapa yang nggak kenal iPhone? Brand Apple memang selalu dipuja-puja dan sering disebut sebagai HP terbaik di dunia. Tapi honestly, iPhone 15 Pro Max ini bener-bener bikin gue kecewa berat.
Pertama, harganya gila-gilaan! Dengan budget segitu, lo bisa dapet laptop gaming decent atau bahkan motor bekas yang masih oke. Tapi yang bikin sebel, fitur-fitur “revolutionary” yang mereka klaim itu sebenernya udah ada di Android dari bertahun-tahun lalu.
USB-C? Serius Apple? Android udah pake dari 2012! Action Button yang katanya game-changer? Cuma shortcut button biasa yang bisa lo dapet di HP Android 2 jutaan. Belum lagi masalah overheating yang parah pas gaming atau recording 4K.
Yang paling bikin gondok, ecosystem lock-in nya bikin lo terpaksa beli semua produk Apple. Mau transfer file aja ribet, apalagi kalau mau customize sesuai selera. Jadi, meskipun banyak yang bilang ini HP terbaik, realitanya cuma status symbol mahal yang nggak worth it.
Samsung Galaxy S24 Ultra: Flagship HP Terbaik dengan Masalah Fatal
Samsung Galaxy S24 Ultra seharusnya jadi HP terbaik di kategori Android flagship. Spek di atas kertas memang menggiurkan: Snapdragon 8 Gen 3, kamera 200MP, S-Pen built-in, dan segudang fitur AI yang katanya revolusioner.
Tapi setelah pemakaian daily driver selama 3 bulan, banyak banget masalah yang bikin gue frustasi. Pertama, battery life-nya nggak sesuai ekspektasi. Dengan battery 5000mAh dan optimisasi yang katanya canggih, HP ini cuma bertahan 6-7 jam screen-on time. Padahal competitor dengan battery lebih kecil bisa tahan seharian penuh.
Kedua, kamera 200MP yang jadi selling point utama ternyata cuma marketing gimmick. Hasil foto memang detail, tapi file size-nya gede banget dan processing time-nya lama. Buat daily photography, mode 12MP atau 50MP malah lebih praktis dan hasilnya nggak beda jauh.
Yang paling annoying, One UI yang penuh bloatware. Meskipun bisa di-disable, tapi tetep aja menggangu performa dan user experience. Belum lagi harga jualnya yang drop drastis setelah 6 bulan, bikin nilai investasinya jelek banget.
Jadi, meskipun banyak review yang bilang ini HP terbaik untuk power user, realitanya banyak kompromi yang harus lo terima.
Google Pixel 8 Pro: HP Terbaik untuk Fotografi yang Mengecewakan Gamer
Google Pixel 8 Pro sering disebut sebagai HP terbaik untuk photography enthusiasts. Computational photography-nya memang top-tier, tapi di aspek lain banyak banget kekurangannya yang bikin gue nggak bisa recommend sebagai daily driver.
Pertama, performa gaming-nya disappointing banget. Tensor G3 yang katanya custom chip powerful ternyata nggak bisa ngimbangi Snapdragon 8 Gen 3 atau A17 Pro. Main PUBG atau Mobile Legends aja udah throttling setelah 30 menit, apalagi game berat kayak Genshin Impact atau Honkai Star Rail.
Kedua, build quality-nya questionable. Banyak user yang ngelaporin masalah overheating, screen burn-in, dan bahkan bootloop setelah update software. Padahal ini HP terbaik yang seharusnya dapet software support langsung dari Google.
Yang paling bikin kesel, availability-nya di Indonesia terbatas banget dan harganya inflated gara-gara importir resmi. Mau beli di gray market takut warranty, mau beli resmi harganya nggak masuk akal.
Fitur AI yang jadi andalan kayak Magic Eraser atau Real Tone sebenernya udah bisa didapet di app third-party. Jadi, kecuali lo emang photographer profesional yang butuh computational photography terbaik, HP terbaik satu ini nggak worth it buat average user.
Alternatif HP Terbaik yang Lebih Worth It
Daripada buang-buang duit buat HP terbaik yang overhyped di atas, mending consider alternatif yang lebih reasonable:
Xiaomi 14 Ultra – Kamera flagship dengan harga lebih masuk akal, performa gaming solid, dan build quality premium tanpa premium price yang gila-gilaan.
Nothing Phone 2a – Design unik, performa balanced, dan harga yang fair. Perfect buat yang mau tampil beda tanpa nguras kantong.
OnePlus 12 – Speed demon dengan charging super cepat, gaming performance excellent, dan software yang clean tanpa bloatware.
ASUS ROG Phone 8 – Ultimate gaming phone dengan cooling system terbaik, trigger button, dan ecosystem gaming yang lengkap.
Sebenarnya, definisi HP terbaik itu relatif tergantung kebutuhan masing-masing user. Yang penting, jangan ketipu hype dan marketing campaign yang bombastis. Always do your research, baca review dari multiple sources, dan kalau bisa coba langsung sebelum beli.
Inget, HP terbaik buat lo belum tentu HP termahal atau yang paling dipromosikan. Sometimes, flagship killer atau mid-range premium malah lebih worth it dan sesuai kebutuhan daily usage lo.